
Hyewoon membukanya, sebuah kalung perak bergambar dua sejoli yang sedang berpelukan.
"Kau senang ?" tanya Yesung memasangkan kalung itu ke leher Hyewoon.
"Menurutmu ? Tentu saja. Hari ini takkan mungkin kulupakan, oppa. Hm, aku juga ingin memberimu sesuatu !" Hyewoon mengeluarkan sebuah kotak berisi syal yang telah dibuatnya sebulan lalu, syal itu bertuliskan Kim Joong Woon dan Lee Hye Woon.
"Kau sering sekali kedinginan ketika tour keluar bersama hyung dan dongsaengmu. Jangan lupa untuk terus membawanya !" pesan Hyewoon. Yesung menatap ke arah Hyewoon, matanya berkaca-kaca, dan ia memeluk Hyewoon.
"Terimakasih ya. Aku rasa jika aku hanya memakai ini saja tanpa bajupun ini akan menghangatkanku." Hyewoon memukul kepalanya.
"Awas saja kalau kau melakukannya. Kepalamu akan tambah besar !"
"Hey, apa hubungannya kepalaku dengan syal ini ?" Yesung marah karena dia sangat sensitif dengan hal yang berbau mengejek kepalanya.
"Aku hanya bercanda. Begitu saja marah, kau seperti wanita sa...." CUP ! sebuah kecupan dibibir membuat suasana hening.
"Oppa, boleh aku mengatakan sesuatu ? Aku tak tahu bagaimana jadinya aku, tanpa kau. Terimakasih untuk perhatianmu selama 2 tahun ini." Hyewoon memberanikan diri melepaskan bibirnya perlahan. Ia menangis
"Mengapa kau mengatakannya seakan-akan esok kita takkan bersama lagi?" tanya Yesung mengelap air mata Hyewoon.
"Karena aku harus meninggalkan Korea bulan depan. Ayahku menyuruhku kembali." Yesung terbelalak.
"Kau bercanda ? bagaimana dengan kuliahmu ?"
"Aku serius. Aku sudah lulus akhir bulan depan. Saat itu pula aku harus kembali."
"Kau akan kembali lagikan ?"
"Ntahlah. Ayahku ingin aku melanjutkan meniti perusahaannya." Hyewoon menutup mukanya. Suaranya bergetar.
"Kau akan meninggalkanku begitu saja ?"
"Ntahlah, oppa. Aku tak mungkin menolak perintah ayahku. Aku juga tak mau kembali. Aku ingin kembali bersamamu, dimana aku akan memperkenalkanmu dengan keluargaku !" isak tangisnya terdengar jelas.
"Tapi pada akhirnya kau memilih kembali seorang dirikan ? Dan kau berkata seolah kau takkan pernah kembali kesini lagi. Kau akan meninggalkanku. Inikah hadiah peringatan 2 tahun kita ? Terimakasih, Hyewoon. Ini hadiah yang sangat indah !" Yesung beranjak pergi meninggalkan Hyewoon yang duduk sambil menangis begitu tersedu.
Bel rumah berbunyi, membangunkan Hyewoon. Ia masih di posisi yang sama di tempat semalam Yesung meninggalkannya. Hyewoon membuka pintunya. Yesung. Ia menutup pintu dengan keras.
"Hyewoon ah, maafkan aku. Boleh aku masuk ?"
"Kurasa, tidak." jawab Hyewoon ketus dari dalam ruangan.
"Aku membawakan sesuatu untukmu. Sesuatu yang sangat istimewa, maafkan aku, Hyewoon. Semalam aku berpikir keras, dan aku rasa aku akan ikut denganmu ke Indonesia, bertemu dengan keluargamu. Bagaimana ? Masih tidak membukakan pintu untukku ?" Yesung menekan bel lagi. Hyewoon keluar
"Kau serius ? Oppa !" Hyewoon memeluknya. Dan ia baru sadar Yesung memakai syal yang ia berikan semalam.
"Tentu saja, mana pernah aku berbohong padamu. Kau sudah memesan tiket ?"
"Belum. Aish, aku sangat senang !!!"
Mereka berduapun masuk ke dalam apartemen dan sarapan bersama di dalam.
To Be Continued
Thx for reading !
고마워 ! ^^
baguss..
ReplyDeletesilakan lnjutkan, dan smoga happy ending
cukup kw diam