Tuesday, June 15, 2010

Love You More Part 2

"Hey, kau akan berangkat lusa ?" tanya Leeteuk pada Yesung yang sedang menonton.
"Ya, hyung. Kau akan merindukanku." gaya kegeeran Yesung keluar.
"Tentu saja, aku akan sangat merindukan kepala besarmu itu. hahahahaha~"
"Aku akan menetap di sana berbahagia dengan Hyewoon, aku akan menikah dahulu daripada hyungku yang segera memasuki kepala tiga" balas Yesung mengejek.
"Kau bercanda ? Ayahnya belum tentu menerima seorang menantu dengan kepala besar." Leeteuk segera pergi sebelum Yesung akan memegang bibirnya. Kebiasaan yang menakutkan.
Hape Yesung berbunyi.
"Halo."
"Maaf, apakah anda mengenal Lee Hye Woon ?" suara yang tak dikenali Yesung terdengar
"Ya. Ini siapa ?" tanya Yesung heran, bagaimana mungkin handphone kekasihnya dipakai oranglain.
"Kami dari pihak rumah sakit. Lee Hye Woon baru saja menjadi korban tabrak lari. Dan keadaannya sangat kritis sekarang. Kami mencoba menghubungi kerabatnya, dan anda adalah orang terakhir yang dihubungi oleh Lee Hye Woon. Apakah anda bisa ke Rumah Sakit Seoul sekarang ? Keadaannya benar-benar parah." mendengar itu, Yesung bergetar. Ia tak tahu apa yang harus diperbuat. Ia segera mengambil kunci mobil dan berlari.
"Hey, Yesung ah ! kau mau kemana ?" tanya Heechul saat bertemu dengannya di lobby dorm.
"Sesuatu terjadi dengan Hyewoon" Yesung lalu berlari lagi, Heechul mengejar dan ikut masuk ke mobil. Heechul dan Hyewoon memang dekat, bahkan hampir dengan seluruh member super junior dia dekat. Ia sering membawakan makanan untuk para oppanya di suju. Maka tak salah bila Heechul ikut tanpa izin. Yesung menyetir dengan kencang, Heechul yang disebelah tak berani menanyakan apa yang terjadi sebenarnya. Yesung tampak sangat panik. Ia terus menekan klakson saat banyak mobil menghalanginya.
"Hey, tenangkan dirimu. Apa yang terjadi ?" akhirnya Heechul buka mulut.
"Bagaimana mungkin aku bisa tenang saat kekasihku sekarat di rumah sakit sekarang ?!" teriak Yesung membuat Heechul diam. Suasana kembali dingin, sampai akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Yesung segera berlari masuk dan meninggalkan hyungnya di dalam mobil. Ia bahkan tak mencabut kuncinya apalagi menutup pintu. Heechul mencoba memperbaiki posisi parkir dan mengambil kunci mobil. Lalu ia masuk ke dalam rumah sakit. Setelah bertanya ke resepsionis, ia menuju ke kamar ICU dimana Hyewoon berada. Di sana Yesung sedang duduk di depan ruangan itu. Heechul mendekatinya.
"Bagaimana keadaannya ? Kau sudah kabari orangtuanya ?"
"Dia masih dioperasi, ada masalah dengan kedua kakinya. Orangtuanya ? Aku tak sanggup mengatakannya." Yesung berlinangan air mata.
"Kau punya nomornya ? Biar aku saja yang bicara." Heechul mengambil handphone milik Hyewoon dan mencari nama di kontak milik Hyewoon. Yesung masih duduk dan tak dapat berpikir.
Bagaimana jika Hyewoon pergi dan tak bisa menemaninya lagi ?
Apa yang harus ia sampaikan pada orangtuanya ?
Rencana mereka untuk pergi bersama akan sia-sia ?
Ia benar tak ingin Hyewoon pergi untuk selamanya.
"Ayahnya akan segera kemari dengan pesawat secepatnya. Aku akan memakai mobilmu menjemputnya. Aku akan memanggil Kibum dan Donghae untuk datang. Kau ingin makan atau minum sesuatu ?" tak ada jawaban dari Yesung ia hanya terus menatap kosong. Heechul pergi menuju ke luar untuk membeli cemilan untuk dongsaengnya itu.
Tiba-tiba dokter keluar. Dengan segera Yesung beranjak dan bertanya.
"Operasinya berjalan dengan lancar. Tetapi, kami belum bisa menjamin kesadarannya. Ia masih pingsan sejak ditabrak tadi. Saya masih akan melakukan pengecekan. Untuk jangka waktu ini saya rasa sudah baik. Tetapi, pernapasannya masih belum stabil. Kami akan berusaha sebaik mungkin."
"Apakah saya bisa masuk ?" tanya Yesung sedikit mendesak
"Ya, bisa. Tetapi kamu harus memakai baju khusus, aku akan menyuruh suster memberikannya padamu. Saya akan kembali lagi untuk pengecekan berikutnya." dokter itu lalu pergi dengan suster-susternya.

Yesung melangkah pelan, ia mendengar suara alat-alat yang pastinya sangat menyiksa Hyewoon. Hyewoon benci rumah sakit. Ia ingat betul tentang hal ini. Hyewoon terbaring lemah, hampir seluruh badannya disambungkan dengan selang-selang. Kakinya digantung satu. Yesung duduk di sebelahnya.
"Maaf. Maaf, aku tak bisa menjagamu dengan baik. Mengapa aku begitu bodoh meninggalkanmu berjalan sendiri di tengah jalan, padahal aku tahu kau tak begitu mahir menyebrang ? Hyewoon ah, aku mohon. Aku mohon bertahanlah. Aku, aku takkan membiarkanmu lagi sendirian. Ini salahku. Kau masih mau pergi bersamaku ke tempatmu kan ? Bertemu ayah dan ibumu ? Memperkenalkan aku sebagai kekasih terbaikmu ? Itu bisa kita lakukan jika kau bertahan. Kenapa tidak aku saja yang terbaring ? Aku takut, aku takut tak ada lagi yang mengejekku dengan kepala besar, tak ada lagi yang memukulku dengan penuh kasih sayang, tak ada lagi yang membuatkanku makanan yang unik, tak ada lagi yang....." tiba-tiba Hyewoon sesak napas. Yesung panik, ia menekan alarm untuk suster. Suster segera datang, ia mempersilakan Yesung keluar.
"Bertahanlah, Hyewoonku..." bisik Yesung ditelinga Hyewoon dengan air mata lagi. Ia mencium kening Hyewoon. Lalu ia beranjak pergi keluar. Ia sangat lemas. Kibum dan Donghae sudah disana.
"Bagaimana, hyung ?" tanya Kibum mengambil jaket ditasnya dan memberikan pada Yesung.
"Tiba-tiba saja dia sesak napas dan, entahlah..." Yesung mengenakan jaket Kibum. Dan ia lemas dan memegangi kepalanya. Ia jatuh tergeletak. Kibum menahannya.
"Kau tak apa, hyung ?" Yesung jatuh pingsan. Donghae berusaha membantu Kibum.
"Hyung, kau tunggu disini saja. Biar aku yang bawa Yesung hyung. Beritahu pada Heechul hyung dan ayah Hyewoon nanti. Kibum menggendong Yesung ke ruangan lain dibantu seorang suster.

Heechul masuk dengan ayah Hyewoon. Ayahnya tampak sangat panik lebih panik dari Heechul.
"Apa yang terjadi dengan anak saya ?" tanya ayahnya.
"Ia masih didalam, ahjussi. Dokter sedang menanganinya." jawab Donghae sopan.
"Mana Yesung dan Kibum ?" tanya Heechul melihat sekeliling.
"Tadi, Yesung hyung pingsan. Kibum dan suster membawanya ke ruangan disana."
"Itu mereka !" kata Heechul melihat Yesung dan Kibum. Yesung masih pucat.
"Dia sudah tak apa ?" tanya Donghae tak yakin.
"Belum. Dia terus memaksaku membawanya kemari." jelas Kibum membawa Yesung duduk di kursi tadi.
Dokter keluar bersama semua rekannya dari dalam. Mukanya sangat berbeda. Yesung semakin lemas.
"Maaf, kami sudah berusaha tapi...." Yesung langsung jatuh, ia menangis. Ayah Hyewoon tak terima. Ia menarik kera baju sang dokter.
"Kau berbohong. Ia masih hidup. Periksa lagi ! nyawanya masih ada !!!" teriak Ayahnya hampir memukul sang dokter. Donghae dan Heechul menahannya.
"Maaf, tapi dia memang sudah tak tertolong lagi. Maafkan kami." dokter pergi meninggalkan mereka. Heechul, Donghae dan Kibum ikut menangis. Ayahnya masuk kedalam ruangan. Kibum dan Heechul menuntun Yesung masuk.
Hyewoon benar tak bernapas lagi. Mukanya pucat pasi.
"Hyewoon ah... bukankah lusa nanti kau mau bertemu ayah ? Kau begitu ceria mengatakannya. Kau mengatakan padaku akan ada sebuah kejutan untukku. Aku bahkan tak dapat melihat apa kejutanmu. Inikah kejutan yang kau maksud ? Ayah sangat membencinya, Hyewoon ah~ Apa yang akan kusampaikan pada ibumu ? Apa ? beritahu aku !" ayahnya terduduk di lantai dan tersedu.
Yesung mencoba berjalan ke arah Hyewoon.
"Bukankah sudah kukatakan bertahan ? Mengapa kau masih saja tak mendengar perkataanku ? Kau marah karena aku tak bisa menjagamu ? Ini hukuman yang kau berikan ? Bukankah aku sudah minta maaf ? Jangan bercanda Hyewoon ! Bangun ! Lee Hye Woon ! Bangun.... kumohon buka matamu untukku. Tersenyum lagi untukku. Aku mohon... Maafkan aku Hyewoon.... Maaf...." Yesung keluar. Ia keluar dari ruangan itu, bahkan rumah sakit itu. Heechul, Kibum dan Donghae masih menjaga ayahnya. Ia tak ingin mengganggu Yesung, Mereka tahu ia sudah dewasa. Tak mungkin melakukan hal yang kekanak-kanakan.


Semua member datang ke pemakaman Lee Hye Woon. Termasuk Yesung. Ia tampak lebih tegar dari sebelumnya. Ia mendekati kuburan Hyewoon saat semua pelayat pulang.
"Hyewoon ah, kau sudah berada di tempat yang tenang ? Jauh lebih bersih dari apartemenmu ? Kau sudah memaafkanku ? Jika belum, segera maafkan aku. Aku akan membawakanmu makanan kesukaanmu nanti agar kau memaafkanku. Kau bahagia disana ? Jaga dirimu baik-baik. Aku mencintaimu, Lee Hyewoon. Bisa jawab aku ? katakan aku lebih mencintaimu. Katakan nanti saat kau bisa. Hyewoon ah, saranghae..." Yesung meninggalkan tempat itu. Ia menuju mobilnya, tetapi ada ayahnya disana.
"Namamu Kim Joong Woon ? Ini dari anakku, Lee Hyewoon untukku. Dan, terimakasih telah menjaga putriku selama di sini. Jangan terlalu bersedih. Dia akan sedih di sana nanti. Aku tak ingin putriku bersedih karena bocah macam kau. Mengerti ? jadi tersenyumlah untuk putriku !" ayah Hyewoon tersenyum lalu masuk ke mobil.
Yesung membuka amplop yang diberikan ayah Hyewoon.

"Ayah, seminggu lagi aku akan kesana ! kau merindukanku ? hahahaha... Kau pasti sibuk dengan pekerjaanmu. Ayah, aku ingin memberikan kejutan padamu nanti. Siapkan obat jantungmu yah. Suruh ibu siapkan makanan yang enak-enak. Aku akan bersama seseorang kesana. Seseorang yang menjagaku selama di sini. Sifatnya sangat mirip sepertimu ayah ! Kalian seperti kembar dan aku jatuh cinta pada kembaranmu itu ! Aku, aku boleh menikah, ayah ? Aku ingin memperkenalkannya padamu bukan hanya sebagai 'pacar', tetapi sebagai calon suamiku. Jangan bilang pada ibu dulu, ia akan mengomeliku sepanjang malam nanti. Ayah, aku tak sabar lagi ingin menemuimu ! Serasa sudah berapa ratus tahun aku sudah tidak melihatmu. Aku tak tahu kapan surat ini sampai padamu. Mungkin saat nanti aku sudah disana baru sampai. Jadi, tetap saja akan jadi kejutan. :) Aku senang di sini, Yah... karena dia Kim Joong Woon..........
NB: Jangan mencari asal usulnya ! Aku akan marah padamu ! :p

Ayah, aku mencintaimu
Lee Hye Woon
Anakmu yang termanis di dunia ini"

The End

thx for reading
고마워 !

1 comment:

  1. pantang!!
    dibuat mati dang!!
    cukup kw diam
    kw buat ak terharu
    *aib
    cukup jan cb ak
    =))

    ReplyDelete