Saturday, September 24, 2011

Earth and Sky Part 3




Mata mereka bertemu cukup lama. Baru kali ini Hyeon Hee merasakan kehangatan mata seseorang.

“Ah, maaf..” kata Donghae seakan sadar dengan keanehan yang baru saja ia lakukan. Bagaimana tidak, ia baru bertemu peri cantik ini beberapa jam yang lalu. Secepat itukah dia jatuh cinta?

“Hmm” Hyeon Hee kembali ke posisi awalnya tadi, kali ini ia duduk. Mukanya masih terlihat merah. Jantungnya berdegup cukup kencang, bayangan mata yang menatapnya tiga menit yang lalu terus menghantuinya.

“Masih banyak tempat yang ingin aku perlihatkan lagi padamu!” ucap Donghae tiba-tiba sambil menarik tangan Hyeon Hee lalu membukakan pintu mobil untuknya.

“Kau ini aneh” Hyeon Hee memecah keheningan.

“Eh?” Donghae masih serius dibelakang stirnya.

“Iya, aneh. Seperti memiliki kepribadian ganda.” Lanjutnya lagi.

“Ah, masalah tadi? Dasar ge-er, aku sengaja melakukannya. Sepertinya kau mempunyai rasa ketertarikan padaku ya? Mukamu memerah cukup lama. Di kerajaanmu tidak ada lelaki tampan seperti aku?” goda Donghae sambil tertawa mengejek.

“YA!” Hyeon Hee memonyongkan bibirnya.

“Lihatlah, kau bahkan melakukan aegyo di depanku.” Ejek Donghae lagi.

“Grrrr!!” Hyeon Hee menatap Donghae penuh kebencian

“Turunkan aku!” ucapnya tiba-tiba.

“Baik. Yakin?” jawaban Donghae yang tak terduga itu mengagetkan Hyeon Hee.

“Yakin! Aku yakin masih ada manusia yang lebih baik darimu!!” karena gengsi, Hyeon Hee memberanikan dirinya.

“Turunlah..” mobil itu benar-benar berhenti. Hyeon Hee semakin panik, tapi secermat mungkin ia menyembunyikan kepanikannya. Dengan lemas, ia membuka pintu dan turun. Tanpa disangka, mobil Donghae benar-benar melaju ke depan!! Ia bahkan tidak mengucapkan apa-apa pada Hyeon Hee. Hyeon Hee semakin panik, dilihatnya sekeliling, ini bukanlah jalan yang ramai, kiri kanannya hanyalah pohon. Mobilpun jarang terlihat melewati jalan ini, Hyeon Hee memberanikan diri berjalan lurus ke depan. Dia sangat heran melihat Donghae, Hyeon Hee tidak menyangka lelaki itu akan melangkah sejauh ini. Apa dia marah? Tapi tadi ia masih bisa melihat senyum iseng Donghae sebelum turun dari mobil tadi. Lelaki aneh, pikir Hyeon Hee sambil mendengus kesal.

“Hei yang disana. Butuh tumpangan?” sebuah mobil berhenti di sebelahnya.

“Eh?” Hyeon Hee memperhatikan lelaki itu.

“Tidak, terima kasih.” Senyumnya

“Yakin? Ayolah… aku akan mengantarmu sampai tujuan, apa penampilanku kurang meyakinkanmu? Aku takkan melakukan hal yang ada dalam pikiranmu.” Lelaki itu memang mengenakan jas lengkap dan mobilnya juga terlihat sangat mahal. Tapi, yang menjadi masalah adalah, Hyeon Hee tidak tahu dia akan menumpang kemana?! Ia tidak ingat dimana butik ibu Donghae, bahkan namanya pun tidak ia ingat.

“Akan ada yang menjemputku nanti” tolaknya lagi.

“Jemput? Di tempat seperti ini? Jangan membohongiku, masuklah.” Hyeon Hee berlari sekuat tenanganya, lelaki itu mulai terlihat aneh. Hyeon Hee berlari sambil terisak, lelaki itu terus menggas mobilnya mengejar Hyeon Hee. Dari arah depan, muncul mobil Donghae dengan laju yang cukup cepat.

“Cepat naik!” seru Donghae cepat memberhentikan mobilnya di sebelah Hyeon Hee. Dengan cepat, Hyeon Hee membuka pintu dan masuk.Seketika itu Donghae menunjukkan kemampuan ngebutnya yang luar biasa. Hyeon Hee masih terisak, ia tidak lagi memikirkan seberapa bahayanya berada di mobil itu, tak berapa lama mobil Donghae berhenti. Tampaknya lelaki kriminil tadi juga sudah pergi.

“Kau tidak apa-apa?” ucap Donghae khawatir, ia merasa amat bersalah akan keisengannya.

“Jahat….” Katanya lirih sambil melirik Donghae, tiba-tiba saja sesuatu mendorong Hyeon Hee lalu memeluk lelaki itu. Donghae melotot kaget. Tangisan Hyeon Hee pecah, ia memeluk Donghae erat kehangatan badan Donghae membuatnya sedikit tenang. Donghae melepaskan pelukannya, menatap tajam ke arah Hyeon Hee lalu tak selang berapa lama, bibir mereka sudah saling bersentuhan lembut.



To Be Continued

Thx for reading
고마워!

No comments:

Post a Comment