Monday, September 26, 2011

Hangeng.......




Hello everyone! I want to share my feeling to all of you, can I?
Hangeng... honestly, I don't want to call him Hangeng. I love Hankyung more but the situation forced me to call him Hangeng...

For your information, this is just my feeling. I am not going to judged anyone. I just want to share with y'all.

Hangeng, everyone know him rite? Today, I've read about his news on twitter. Allkpop said that he will comeback to SM Entertainment again. I felt very happy to heard about it in the first, but when I thinking about it again it feels like that news is totally impossible. Why? I'll tell you some reasons:

1. Hangeng said "Super Junior just my past. Now, I am Hangeng" at conference pers while he visited Indonesia about three days ago. He also said "I am not Beijing Fried Rice anymore." and at the same time at Beijing, Kyuhyun answered MC that he like Beijing Fried Rice because it's simple. :(

2. The second reason is still from Indonesia. When he scheduled to be a guest on music show, the MC accidentally said "Anyeonghasseyo" to Hangeng. After heard that, his face changed 180 degrees. I can see that he didn't like it, so he ask the translator that he is just want to say it in Mandarin, so he answered "Ni hao" to that MC. In segment 2 (if I am not wrong) the other MC said "Suju" and it made Hangeng mad. He told the manager to ended that show although it means that he is not professional.

3. It's hard for Hangeng back to Korea, he will got some antifans and if he do solo (because SM still don't know if Hangeng will be "Hankyung" again or not) it can cause maybe some problems like internal conflict.

4. Will Super Junior members be same like the first time they met as Super Junior05? I know, it kind of hard things to do. Hangeng leaved them without told them suddenly. Could they hide their real feeling forever? I am not sure about that.

5. Did y'all remember when Hangeng went to Korea for a while for shoot his MV? Heechul asked him to meet, but Hangeng said that he was busy. I think, it just because he don't wanna meet them. But I am happy to heard that Heechul came there to see his bestfriend :')

I am ELF, I also want to see them like in the past but if they are showed us their fake feeling while perform as 13 members should I be happy? I know y'all want to see HanChul moment again. But, if Hangeng forced to do it will Heenim feel better?
When Heechul crying, that's really hurt me. I know that he is really depressed about Hangeng. One of your bestfriend gone, how does it feel? Ah, i am really mad but i don't know who is the victim and criminal in this problem. Totally complicated.

Everyone thought that it just Heechul who felt sad when Hangeng gone. But no one knows that Leeteuk, Kyuhyun, Donghae, Siwon even all of them are missing Hangeng damn much. They always try to called him. I know that they all feel upset because of this sudden happen...


For me, it just feel like parent's feeling when their daughter want to get married. They are felt happy because they are succeed to growed her but on the other side, they are felt sad because she will leaved them. That's same as ELF's feeling...

That's all my feeling, i repeat this again, i am not going to judge anyone. This is just my opinion.

Thx for reading
고마워!

Saturday, September 24, 2011

Earth and Sky Part 3




Mata mereka bertemu cukup lama. Baru kali ini Hyeon Hee merasakan kehangatan mata seseorang.

“Ah, maaf..” kata Donghae seakan sadar dengan keanehan yang baru saja ia lakukan. Bagaimana tidak, ia baru bertemu peri cantik ini beberapa jam yang lalu. Secepat itukah dia jatuh cinta?

“Hmm” Hyeon Hee kembali ke posisi awalnya tadi, kali ini ia duduk. Mukanya masih terlihat merah. Jantungnya berdegup cukup kencang, bayangan mata yang menatapnya tiga menit yang lalu terus menghantuinya.

“Masih banyak tempat yang ingin aku perlihatkan lagi padamu!” ucap Donghae tiba-tiba sambil menarik tangan Hyeon Hee lalu membukakan pintu mobil untuknya.

“Kau ini aneh” Hyeon Hee memecah keheningan.

“Eh?” Donghae masih serius dibelakang stirnya.

“Iya, aneh. Seperti memiliki kepribadian ganda.” Lanjutnya lagi.

“Ah, masalah tadi? Dasar ge-er, aku sengaja melakukannya. Sepertinya kau mempunyai rasa ketertarikan padaku ya? Mukamu memerah cukup lama. Di kerajaanmu tidak ada lelaki tampan seperti aku?” goda Donghae sambil tertawa mengejek.

“YA!” Hyeon Hee memonyongkan bibirnya.

“Lihatlah, kau bahkan melakukan aegyo di depanku.” Ejek Donghae lagi.

“Grrrr!!” Hyeon Hee menatap Donghae penuh kebencian

“Turunkan aku!” ucapnya tiba-tiba.

“Baik. Yakin?” jawaban Donghae yang tak terduga itu mengagetkan Hyeon Hee.

“Yakin! Aku yakin masih ada manusia yang lebih baik darimu!!” karena gengsi, Hyeon Hee memberanikan dirinya.

“Turunlah..” mobil itu benar-benar berhenti. Hyeon Hee semakin panik, tapi secermat mungkin ia menyembunyikan kepanikannya. Dengan lemas, ia membuka pintu dan turun. Tanpa disangka, mobil Donghae benar-benar melaju ke depan!! Ia bahkan tidak mengucapkan apa-apa pada Hyeon Hee. Hyeon Hee semakin panik, dilihatnya sekeliling, ini bukanlah jalan yang ramai, kiri kanannya hanyalah pohon. Mobilpun jarang terlihat melewati jalan ini, Hyeon Hee memberanikan diri berjalan lurus ke depan. Dia sangat heran melihat Donghae, Hyeon Hee tidak menyangka lelaki itu akan melangkah sejauh ini. Apa dia marah? Tapi tadi ia masih bisa melihat senyum iseng Donghae sebelum turun dari mobil tadi. Lelaki aneh, pikir Hyeon Hee sambil mendengus kesal.

“Hei yang disana. Butuh tumpangan?” sebuah mobil berhenti di sebelahnya.

“Eh?” Hyeon Hee memperhatikan lelaki itu.

“Tidak, terima kasih.” Senyumnya

“Yakin? Ayolah… aku akan mengantarmu sampai tujuan, apa penampilanku kurang meyakinkanmu? Aku takkan melakukan hal yang ada dalam pikiranmu.” Lelaki itu memang mengenakan jas lengkap dan mobilnya juga terlihat sangat mahal. Tapi, yang menjadi masalah adalah, Hyeon Hee tidak tahu dia akan menumpang kemana?! Ia tidak ingat dimana butik ibu Donghae, bahkan namanya pun tidak ia ingat.

“Akan ada yang menjemputku nanti” tolaknya lagi.

“Jemput? Di tempat seperti ini? Jangan membohongiku, masuklah.” Hyeon Hee berlari sekuat tenanganya, lelaki itu mulai terlihat aneh. Hyeon Hee berlari sambil terisak, lelaki itu terus menggas mobilnya mengejar Hyeon Hee. Dari arah depan, muncul mobil Donghae dengan laju yang cukup cepat.

“Cepat naik!” seru Donghae cepat memberhentikan mobilnya di sebelah Hyeon Hee. Dengan cepat, Hyeon Hee membuka pintu dan masuk.Seketika itu Donghae menunjukkan kemampuan ngebutnya yang luar biasa. Hyeon Hee masih terisak, ia tidak lagi memikirkan seberapa bahayanya berada di mobil itu, tak berapa lama mobil Donghae berhenti. Tampaknya lelaki kriminil tadi juga sudah pergi.

“Kau tidak apa-apa?” ucap Donghae khawatir, ia merasa amat bersalah akan keisengannya.

“Jahat….” Katanya lirih sambil melirik Donghae, tiba-tiba saja sesuatu mendorong Hyeon Hee lalu memeluk lelaki itu. Donghae melotot kaget. Tangisan Hyeon Hee pecah, ia memeluk Donghae erat kehangatan badan Donghae membuatnya sedikit tenang. Donghae melepaskan pelukannya, menatap tajam ke arah Hyeon Hee lalu tak selang berapa lama, bibir mereka sudah saling bersentuhan lembut.



To Be Continued

Thx for reading
고마워!

Friday, September 23, 2011

Superyana Is Back

WOOHOO EVERYBODEHH SUPERYANA IS IN THE HOUSE!!! lol

Missing me? hmm, i am not really sure about it. i am back with super good news! You guys lovely author Superyana is back! Well, i knew that my blog isn't popular. But thanks for you who always checked my blog everyday (impossible things. who wants to do useless things like that?!) I just got my new notebook for online again. So, maybe i'll post some random things like usual.

Life without internet is soooo boring by the way. But it's okay since i still can online from my smart phone. And guess what? I have so many stories that i want to post it, but because of too excited of new stuff, i just forgot it...

This Ramadhan holiday, i went to Kuala Lumpur with my beloved sisters and my mother. I am so happy even though i will be more excited if i get flight to Seoul. (my sister will kill me if she read this) Should i upload some picture here? Ah, i just have uploaded it on Facebook. Should I do it again here?
Ah the connection were bad, so maybe i will do it in the next post!

See y'all later!
Thx for reading
고마워!

Monday, September 19, 2011

Earth and Sky Part 2


Di dalam mobil, keheningan terjadi. Donghae mencoba berkonsentrasi sambil menyetir walaupun terkadang ia tak dapat menahan hasrat untuk melihat si peri Hyeon Hee yang masih terisak kecil.
“Sudahlah, jangan menangis lagi. Hidup di bumi jauh lebih menyenangkan. Sebentar lagi akan kuperlihatkan padamu. Tapi, kau harus mengganti pakaianmu dulu. Ini terlihat aneh.” Donghae melirik badan Hyeon Hee.
“Ya! Ini pakaian kehormatan setiap peri!” seru Hyeon Hee keras.
“Tidak lagi sekarang, mulai sekarang kau adalah Lee Hyeon Hee bukan lagi seorang peri. Araseo?” Donghae menyembunyikan tawanya.
“Andwae” Hyeon Hee membuang mukanya.
“Aku tidak akan peduli. Lihat saja nanti siapa yang akan kalah.” Donghae memeletkan lidahnya pada Hyeon Hee.
Tak berapa lama, mobil berhenti di sebuah gedung tepatnya butik. Donghae membukakan pintu untuk Hyeon Hee. Seorang wanita datang menyambut.
“Donghae ah!”
“Ah, eomma! Bisakah kau pilihkan satu baju bagus untuk temanku?” Donghae memeluk ibunya.
“Apa benar dia temanmu?” wanita itu menatap Hyeon Hee yang terlihat kebingungan.
“Ayolah, jangan mempersulitku. Berikan dia baju terbaikmu.” Donghae melakukan wink pada wanita yang merupakan ibunya itu.
“Baiklah. Anakku. Siapa namanya?”
“Hyeon Hee. Lee Hyeon Hee”
“Panggillah dia kemari. Aku ingin mengetahui secantik apakah wanita pilihanmu”
“Omma, dia hanya teman!”
“Ya, baiklah terserah kau mau menyebutnya apa.” Donghae mendegus kesal lalu menarik Hyeon Hee ke depan ibunya.
“Hey, beri salam!” perintah Donghae.
“Anyeonghaseyo~” Hyeon Hee membungkukkan badannya.
“Ah, anyeonghaseyo. Cantik sekali, tidak salah Hae ah. Pilihanmu sudah cocok.” Ibu Donghae tersenyum meledek.
“Omma! Sudah kubilangkan…………”
“Sudahlah. Ini urusan perempuan. Duduklah diluar.” Hyeon Hee diajak masuk kedalam sebuah ruangan kecil. Donghae duduk diluar sambil membuka majalah fashion.
***
Donghae tampak tidur denga cukup nyenyak di sofa sambil duduk. Majalah yang dibacanya berceceran di lantai. Ia terlalu lelah menunggu.
“Hae ah~” sebuah suara membangunkannya. Saat membuka mata, ia melihat sosok seorang wanita berambut panjang dengan sedikit ikal dibagian bawahnya, memakai gaun berwarna cream tersenyum padanya. Donghae tersentak kaget.
“Ya! Apa dia sudah menghipnotismu?” ledek ibunya sambil tertawa bersama Hyeon Hee.
“Omma, daebak!!” seru Donghae mencium pipi ibunya.
“Kau baru mengakuinya sekarang? Sudah banyak yang mengatakan hal itu padaku sebelum dirimu!”
“Ne~” jawab Donghae lemas diikuti tawa ibu dan anak itu.
“Lalu, kalian akan pergi bersama?”
“Tentu saja! Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan jalan bersama seorang gadis cantik.” Donghae mendelik kearah HyeonHee dibalas pelototan mata tanda menantang oleh sang peri.
“Baiklah, anakku. Sana pergi! Hyeon Hee ah, berhati-hatilah dengan dia.”
“Omma! Aku ini anakmu sendiri!!!” seru Donghae kesal akan kelakuan ibunya yang tak pernah berubah.
“Ah, ye ahjumma. Aku akan berhati-hati.” Timpal HyeonHee lalu membungkuk “Kamsahamnida!”
“HUH! Kalian ini bersekongkol ya? Sudahlah, aku pergi dulu ya!” Donghae memeluk ibunya lalu pergi keluar bersama Hyeon Hee.
Didalam mobil, keheningan sedikit hilang karena Donghae memutar musik hiphop. HyeonHee tampak cukup menikmatinya.
“Kita mau kemana?” Tanya HyeonHee tetap mengikuti ritme musik dengan hentakan kakinya.
“Hmm, melihat bintang.” Ucap Donghae sambil tersenyum.
“Huh! Aku kan juga bisa melihatnya di kehidupan periku.” Gerutunya
“Ini akan terasa berbeda.” Senyum lelaki itu lagi. Jantung HyeonHee perlahan berdegup kencang.
“Kita sudah sampai!” ucap Donghae. Mobilnya berhenti di sebuah taman kecil.
“Ya! Apa yang menyenangkan dari sini?!”
“Lihatlah ke atas.” Donghae mengajak HyeonHee berbaring diatas padang rumput.
“Yepuda~” Hyeon Hee kagum. Ini terlihat lebih indah beribu-ribu kali lipat dari pada yang pernah ia lihat di langit.
“Kau tahu? Berbaring di sini bisa membuat moodmu menjadi baik dengan cepat.”
“Ya, aku sudah merasakannya sekarang.” Hyeon Hee masih tidak melepaskan pandangannya pada langit. Ia terlalu bahagia, seperti lahir kembali.
“Donghae-ssi, gomawoyo.” Bisik Hyeon Hee. Ia masih merasa gengsi.
“Ne, Hyeon Hee-ssi. Tidak perlu sungkan.”
“Ya! Ini terdengar aneh! Terlalu formal!” mereka lalu tertawa.
“Aku pernah bercita-cita memberi anakku nama yang unik.” Tiba-tiba suasana kembali serius.
“Heh? Unik? Seperti apa?” Tanya Hyeon Hee penasaran.
“Haeyang. Kau tahu artinya? Ini berarti langit dan bumi.”
“Ya! Kau terlalu lucu. Anakmu akan merasa tidak senang mempunyai ayah sepertimu.” Ledek HyeonHee.
“Kurae? Ah, padahal aku kira nama itu akan sangat bagus, seperti mempunyai kesan natural.” Donghae menyipitkan matanya menatap HyeonHee.
“Natural? Aku bahkan tidak dapat merasakannya. Nama itu terdengar amat aneh.”
“Ya! Aku tak mau tahu. Untuk apa aku mendengar nasehat orang asing sepertimu? Aku akan tetap menamakan anakku Haeyang.”
“Aku tidak peduli!”
“Bagaimana jika itu menjadi nama anak kita?”
“YA! MICHEOSEO?” seru Hyeon Hee duduk lalu menggelitik Donghae, Donghaepun tak mau kalah dan ikut melakukannya
“YA!YA!YA! Auch!” kini pipi Hyeon Hee menempel di pipi Donghae karena terlalu banyak ertawa hingga lupa arah. HyeonHee merasakan kehangatan yang belum pernah dirasakannya sebelumnya, setelah sadar, sesegera mungkin ia menarik kembali pipinya. Donghae menahannya.
“Bisakah kita tetap seperti ini selama lima belas menit saja?”


TO BE CONTINUED

Thx for reading!