Tuesday, March 8, 2011

Earth and Sky

Whoaaaa after so long time no writing Fanfiction, now it's time for publish !! This is not one shoot, this is a request from my friend Deliza...
Okay let's start. 1,2,3.......... go !



“Hae Yang ah, kau belum tidur ?” Donghae melihat anak perempuannya masih membuka matanya yang indah.
“Ne. aku tidak bisa tidur, bacakan aku sebuah cerita !” kata gadis mungil itu saat Donghae duduk disebelahnya.
“Hmm, baiklah. Tapi sehabis appa membacanya kau harus tidur ya.” Senyum lebar terpancar dari bibir dengan hiasan kumis tipis.
“Ya, aku mau cerita tentang o-ma.” Hening, senyum Donghae seketika berubah.
“Haruskah cerita o-ma ? Bagaimana dengan Cinderella atau sesuatu yang lucu. Appa janji pasti kali ini tidak akan membuatmu kecewa.”
“Andwae, aku mau cerita tentang o-ma !”
“Hae Yang kangen pada o-ma, ya ? Appa juga.” Donghae melihat kea rah luar jendela.
“Appa, o-ma dimana ? kenapa tidak pernah kembali ?”
“O-ma di sana, dia sedang mengawasi kita. Mungkin dia akan lama kembali.” Donghae menunjuk langit hitam dengan bintang-bintang kecil.
“Mengapa lama ? Aku tidak mengerti, apa disana begitu menyenangkan ? Di sana ada banyak permen dan coklat, ya ? O-ma tidak boleh lama-lama di sana. Nanti giginya sakit.” Donghae menitikkan air matanya karena kepolosan gadis kecil buah pernikahannya dengan Hyeon Hee.
***
“Langit dan bumi adalah dua dunia yang berbeda, tetapi hari ini aku akan memberikan izin pada kalian untuk turun ke bumi dan mengambil beberapa hasil alam yang bisa kita gunakan di langit. Ambil secukupnya dan segera kembali bersama-sama. Aku akan menghitung jumlah kalian terlebih dahulu.” Seorang wanita paruh baya dengan pakaian hanbok menghitung barisan para peri.
“98,99,100… Baik, kalian berjumlah 100 orang dan kalian harus kembali bersama-sama ! Arraseo?”
“Ne, Arasseo !” para gerombolan peri itu lalu turun ke langit dengan awan-awan terbang yang tiba.
“Hyeon Hee ah, kau yakin akan ke bumi dengan keadaan seperti ini ?” Riseul melihat kaki Hyeon Hee yang masih bengkak karena pukulan kepala peri padanya. Semalam, Hyeon Hee malah tertidur di saat kepala peri sedang menjelaskan beberapa peraturan baru kerajaan langit.
“Ne. Aku akan buktikan pada si tua itu kalau pukulannya tidak lebih dari sengatan semut hitam!”
“Kau ini ! bisakah lupakan sifat gengsimu itu ? AISH !” Riseul menggelengkan kepalanya lalu maju ke depan antrian.
“SEMUA SUDAH SIAP ?” tanya salah satu keamanan kerajaan langit pada awan-awan yang telah dinaiki para peri.
“NE !!” suara itu seraya hilang dengan dijalankannya awan-awan ke bawah, tepatnya ke bumi.
Tak memakan waktu perjalanan yang lama, awan-awan itu turun disebuah hutan belantara. Para peri lalu turun dari awan dan menyimpannya ditempat teraman menurut mereka.
“Aku akan menyimpannya di dalam rokku. Kita bertemu dua jam lagi di sini.” Jelas Riseul yang merupakan teman satu awan dengan Hyeon Hee.
“Ya.” Hyeon Hee mengangkat roknya lalu berjalan dengan pincang sambil menahan sakit dikakinya. Ia mulai memetik beberapa buah yang tumbuh dan jatuh ke tanah.
“Hey ! AWAS !!!” terdengar seorang pria berteriak ke arahnya. PLETAK ! bola itu tepat mengenai kepala Hyeon Hee. Lelaki yang melempar bola itu lalu mendekati Hyeon Hee bersama temannya, Eunhyuk.
“Hey, hey !!” Donghae menggoyangkan tubuh Hyeon Hee yang sedang terbaring dengan kepala membiru. Bagaimana tidak, bola itu adalah bola voli yang sedang dimainkan oleh Donghae dan Eunhyuk.
“Donghae ah, bukankah dia aneh ? Dia ke hutan dengan pakaian pesta.”
“Nanti sajalah kita pikirkan itu. Sekarang, bantu aku bawa dia ke mobil. Kita harus bertanggung jawab.” Seketika itu pula Donghae dan Eunhyuk menggotong Hyeon Hee ke sebuah jeep biru tua. Tak berapa lama, mobilpun berjalan ke arah kota.
***
“Riseul ah, kemana Hyeon Hee ? ini sudah lewat dari tiga jam kami menunggu. Kita bisa dimarahi kepala peri !!!” protes salah satu peri yang sudah siap sedia di awannya.
“Hm, mollayo. Tadi aku sudah memberitahunya, mungkin kakinya sedang sakit di tengah perjalanan ke sini…”
“Sudahlah, tinggalkan saja dia. Dia selalu membuat masalah di kerajaan kita.” Seru yang lain ditimpali sorakan setuju peri yang kesal.
“Tapi, kakinya…” Riseul masih tidak tega meninggalkan sahabatnya itu.
“Terserah padamu, aku dan lainnya akan kembali.” Awan-awan itupun terbang ke atas meninggalkan Riseul sendiri di hutan yang sudah mulai gelap. Ingin rasanya dia kembali mencari Hyeon Hee, tapi langit sudah begitu gelap. Ia tak ingin kepala peri murka.
“Mianhaeyo, Hyeon Hee ah…” Riseul meninggalkan hutan itu tetapi dia meninggalkan sapu tangan di tanah tempat tadi mereka turun dari langit.
***
Sementara di bumi, Donghae menidurkan Hyeon Hee di tempat tidurnya yang sangat berantakan. Eunhyuk berada di kamar sebelah untuk mandi. Donghae mencoba membuka sepatu Hyeon Hee. Ia sedikit kaget melihat bengkak yang ada pada kaki Hyeon Hee. Donghae lalu mengambil perban dan obat dari laci kamarnya. Ia membersihkan daerah kaki Hyeon Hee dengan alcohol lalu mengoleskan obat. Sambil meniup-niup luka, dengan pelan ia membalutnya dengan perban.
“Mmm” Hyeon Hee menggerakkan badannya.
“Anyeonghasseyo.” Donghae mencoba ramah saat Hyeon Hee membuka mata.
“AAAAAAAA… NUGUSEYO ?” sayang sekali, Hyeon Hee yang belum pernah bertemu lelaki selain keamanan kerajaan yang mukanya tidak karuan kaget melihat Donghae.
“Sssstt.. aku tidak bermaksud jahat padamu. Aku Donghae, Lee Donghae. Orang yang melemparmu dengan..” Donghae membuat gerakan tangan membentuk bola.
“Lalu, di…di…dimana aku ?” Hyeon Hee masih menekuk lututnya ketakutan.
“Kau, di rumahku sekarang.” Donghae mencoba melangkah maju.
“Andwae ! jangan dekati aku !” Hyeon Hee berteriak lagi.
“Ah, okay.. tapi jangan berteriak..”
“OH ! JAM BERAPA SEKARANG ?” kepanikan menyerah Hyeon Hee.
“Jam sepuluh.”
“Malam ?”
“Ya.”
“ANTAR AKU KE HUTAN TADI, SEKARANG JUGA !!” Hyeon Hee melanggar janjinya, dia masih berteriak.
“Ne ?” Donghae masih bingung dengan permintaan yang baru saja didengarnya.
“ANTAR AKU KEHU..MMPPHHHHHH” Eunhyuk menutup mulut Hyeon Hee.
“Sebaiknya kita kembali, dia akan membuat kita diusir jika dibiarkan.” Eunhyuk masih memakai pajama-nya.
“Oh, Okay.” Donghae mengambil kunci mobil yang baru beberapa menit yang lalu ia letakkan disana. Mereka keluar dan kembali ke jeep biru tua.
“AWW !” Eunhyuk melepaskan tangannya setelah Hyeon Hee menggigit telapak tangannya.
“Boleh kami tahu siapa kau sebenarnya ?” Donghae masih memandang jalanan.
“TIDAK !”
“Hm, apa sesuatu terjadi padamu sebelumnya ? kakimu…” Donghae masih mencoba sabar sambil menghela napasnya. Hyeon Hee menarik roknya dan ternyata kakinya sudah diperban rapi.
“Kau melakukannya ? Kamsahamnida, mm… Dong…Dong…ah, Donghae ssi.”
“Ne. Sekarang sudah bisa jelaskan padaku dari mana asalmu ?”
“Kalian tidak akan percaya dengan apa yang akan aku katakan.”
“Hah ? maksudmu ?” kali ini Eunhyuk menanyakan rasa penasarannya, setelah ‘gigitan’ ditangannya mulai membaik.
“Kalian janji akan percaya dengan cerita ini ?”
“Ya, kalau kau jujur. Dan kalau masuk akal.” Jawab Eunhyuk.
“Namaku Hyeon Hee. Aku salah satu peri di Kerajaan Langit.”
“Pffftttt..” Eunhyuk menutupi mulutnya menahan tawa.
“Sudah kubilang kalian pasti akan menganggapku pembual dan menertawakanku.”
“Lalu untuk apa kita kembali ke hutan ?” Donghae melihat kea rah Hyeon Hee.
“Harusnya aku sudah kembali ke kerajaan. Aku ke bumi hanya untuk mengambil hasil alam saja. Dan aku harus kembali ke sana untuk pulang.”
“Yakin mereka masih di sana ?”
“Entahlah…” suara Hyeon Hee mulai bergetar.
“Hey, ada apa denganmu ? Mengapa menangis ?” Donghae terlihat panik.
“Aku… aku takut mereka meninggalkanku dan……” Hyeon Hee menutup mukanya lalu menangis tersedu.
“Jika mereka teman yang baik, mereka tidak akan meninggalkanmu.” Hibur Eunhyuk.
“Aku takut tidak bisa pulang… mereka bisa saja meninggalkanku karena takut kepala peri murka.” Hyeon Hee masih terisak. Donghae mempercepat mobilnya.
“Dimana ?” tanya Donghae saat sudah sampai di tempat Hyeon Hee pingsan.
“Aku rasa disini.” Hyeon Hee berjalan menuju tempat awalnya mendarat diikuti Eunhyuk dan Donghae.
“Kau yakin ? Tidak ada orang di sini.” Ucap Eunhyuk menghangatkan badannya dengan menggesekkan kedua telapak tangannya seperti gerakan sorry sorry.
“Mereka…. mereka… mereka meninggalkanku…” Hyeon Hee berlutut dan menangis sambil memegang sapu tangan peninggalan Riseul.
“Aku… aku tidak bisa pulang…” lanjut Hyeon Hee diiringi tangisannya.
“Kami akan membantumu. Bagaimanapun, kami merupakan satu-satunya penyebab kau ditinggalkan oleh teman-temanmu. Kau bisa tinggal bersama kami untuk sementara.” Donghae duduk disebelah Hyeon Hee.
“Kami dilarang berinteraksi dengan makhluk bumi.”
“Mwo ? Peraturan macam apa itu ?” cibir Eunhyuk.
“Kalian tinggalkan saja aku disini. Besok keamanan kerajaan akan datang membawaku kembali.” Hyeon Hee mencoba tersenyum.
“Hah ? tidak mungkin. Jangan mengada-ada ! Ini hutan, makhluk apapun bisa muncul dan mencelakaimu !” ucap Donghae sambil melotot.
“Kami akan menemanimu disini.” Lanjutnya.
“MWO ? KAU SUDAH GILA, LEE DONGHAE ?” Eunhyuk yang penakut memukul kepala Donghae keras.
“Jadi maksudmu kita meninggalkan dia sendirian di sini ? kalau kau mau pulang, pulang saja. biar aku yang menemaninya.”
“Ye ? baiklah, aku akan tinggal juga.” Eunhyuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil menggerutu.
“Kamsahamnida, Lee Donghae ssi, Eunhyuk ssi.” Hyeon Hee tersenyum tulus pada mereka. Jantung Donghae berdegup kencang hingga di dengar Eunhyuk.
“Ingat tidak yang baru dikatakannya ? Dia tidak boleh berinteraksi dengan makhluk bumi. Berinteraksi saja sudah tidak boleh apalagi berpacaran !” goda Eunhyuk, berbisik.
“Mwo ya ? apa yang sedang kau katakan ?” bantah Donghae tetapi dengan muka yang merah.
“Sudahlah, dia memang cantik kok. Sayangnya dia bukan jodoh yang tepat untukmu. Kekeke”
“Kau mulai tidak waras, ya ?” kali ini giliran Donghae yang memukul kepala Eunhyuk.
“Hem, Hyeon Hee ah… sapu tangan itu, apa maksudnya ?” Donghae mencoba mengalihkan topic.
“Ah, ini dari temanku Riseul. Mungkin dia mau memberikan aku tanda dimana perhentian tadi.”
“Ohh, apa benda itu tidak bisa membawamu kembali ?” tanya Donghae
“Hm, kurasa tidak… Ini hanya sapu tangan biasa.” Hyeon Hee membolak balik sapu tangan itu. Tiba-tiba, angin mulai bertiup kencang. Sinar putih menutupi pandangan mereka bertiga.
“Kepala peri !” Hyeon Hee mencoba berdiri untuk melakukan hormat.
“TIDAK USAH MEMBERIKAN HORMAT PADAKU !” kepala peri tampak sangat murka.
“Maafkan aku kepala peri, aku…”
“SUDAH ! KAU MEMANG PEMBUAT MASALAH DI KERAJAAN. DAN AKU SUDAH PUTUSKAN UNTUK TIDAK MENERIMAMU LAGI DI KERAJAAN.” Seketika itu Hyeon Hee berlutut.
“Jangan. Kumohon kepala peri, bukan maksudku untuk melanggarnya…” Hyeon Hee menangis.
“Akulah yang membuatnya jadi begini.” Donghae maju ke arah kepala peri.
“Siapa kau ? Makhluk bumi ? Pergilah, ini urusan kerajaan langit, tak ada hubungannya denganmu.”
“Saat dia sedang melakukan tugas memetik buah, bola yang kumainkan mengenai kepalanya, dia pingsan lalu aku membawanya ke rumah.” Donghae mencoba menjelaskan dengan tenang.
“JADI KAU SUDAH BERINTERAKSI DENGAN MAKHLUK BUMI ? BAIKLAH, KEPUTUSANKU SUDAH BULAT. TINGGALLAH DI BUMI DAN JANGAN PERNAH BERHARAP AKU AKAN MEMBAWAMU KEMBALI KE LANGIT !!”
“TIDAK!!! KEPALA PERI~~~” terlambat, awan-awan itu sudah menghilang ke langit.
“Hyeon Hee ah, maafkan aku…”
“Sudahlah, sekarang tinggalkan aku sendiri. Makhluk bumi memang jahat.” Suara Hyeon Hee bergetar. Donghae dan Eunhyuk diam, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
“Bagaimana kalau kau ikut kami pulang.” Eunhyuk memulai pembicaraan setelah sekitar setengah jam melihat Hyeon Hee menangis.
“Tidak… pergilah, lagipula sebentar lagi aku akan musnah. Tidak ada gunanya kalian menungguku disini.”
“Musnah ? maksudmu ?” rasa penasaran Eunhyuk kembali muncul. Pertanyaannya tidak dijawab oleh Hyeon Hee. Dia masih tersedu, Eunhyuk memberikan kode pada Donghae agar meninggalkannya saja daripada menunggu seperti ini. Donghae menolaknya dan menyuruh Eunhyuk pulang saja sendiri. Herannya, kali ini Eunhyuk benar-benar meninggalkan sahabatnya dan Hyeon Hee.
“Jaga dirimu, jika ada apa-apa segera hubungi aku.” bisik Eunhyuk. Donghae duduk sambil menatap Hyeon Hee di depannya.
“Butuh sandaran ?” tanya Donghae kemudian. Hyeon Hee tidak menjawab, wanita itu masih terisak.
“Mungkin aku bisa membantumu kalau kau memberitahuku masalah kematian yang tadi sempat kau bicarakan.” Bujuk Donghae lagi, kali ini dy sudah duduk di sebelah Hyeon Hee.
“Setiap peri…. hanya bisa bertahan hidup di bumi selama dua tahun.” Bujukan Donghae berhasil membuat Hyeon Hee bercerita.
“Jadi maksudmu, dua tahun lagi kau akan mati ?”
“Bukan mati, tapi musnah. Aku bukan makhluk seperti kalian yang bisa dikubur. Kami hanya akan musnah.”
“Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menghalangi itu ?”
“Kembali ke kerajaan langit.”
“Hanya itu ?”
“Ya.”
“Pulanglah denganku. Kau masih punya waktu dua tahun untuk bersenang-senang,kan ?” Donghae mengulurkan tangannya. Hyeon Hee menatapnya bingung.
“Apa pantangan itu masih berlaku juga ?” tanya Donghae mengulurkan tangannya lebih panjang.
“Ayolah, kehidupan bumi jauh lebih menyenangkan daripada kehidupan peri-mu. Percayalah !” Donghae melakukan ‘wink’. Lalu dia menggandeng Hyeon Hee.
“Mana temanmu ?” tanya Hyeon Hee bangun dari duduknya, tangannya masih menggandeng Donghae. Pipinya memerah, sangat merah.
“Lupakan saja.” Donghae membuka pintu Jeep-nya untuk Hyeon Hee lalu men-starter mobilnya.
***

To Be Continued

Thx for reading
BBU
고마워!
blogger-emoticon.blogspot.com

Friday, February 25, 2011

Idol's Pain




From the tittle, can you guess who am i talking about ? Yes, i am talking about my biased. Still remember the recent post about my another biased ? hahaha... maybe we can say this with the part 2 of that post.

Hm, all of my biased is a boy (of course, i am still normal). They are not a robot or a thing. They are same like us. They are a human, they are need love and the most love they are need is from a girl.
I know, that's too impossible if i say that i will be my biased girl. I am just a fangirl, hmm a hardcore fangirl. lol

And i don't know why, i am sure that they have girlfriend already but they are just keep it secretly because of fans of course. "Fans ? What's wrong with fans ? They should always support their idol."
I am not really sure about this quote. Honestly, i am the fangirl who always cried a lot because of something that my biased or my idol did. Like when Kibum played in Jumunjin, i am really dissapointed by his kiss even making love scene in there. I know it's just an ACTING but, i don't know why that emotion just come to my mind. And that's happen when he's acting, how about then when he say that he have a girlfriend already ? i can't imagine it...

I am still remember how much i cried when Jonghyun and Sekyung relationship revealed. Hahaha, but now i can received it easily. It just like they are not really in relationship.
If that relationship is real, i just can pray the best for their love.

This topic is make me thinking, is fans disturbing their idol private life ?
I think even that the idol said that they love their fans, but i can feel that they are not really happy with their "idol life".
I had already watch many video in youtube, and i can saw how tired they are which is make they easily to have a cold or maybe the more dangerous situation. That's make their face look different and i saw that they just need another "private time". They need to be alone for take a rest or just stop being "the perfect person".
No, i am not judge a fans. Can i say that the most person who must be judged is their management.


See how much Super Junior and DBSK got a pain because of SMEnt ? Or how cruel U-Kiss management told Kim Kibum and Alexander to get out from U-Kiss ?

Honestly again, i am a SAFER, i saw something strange between SNSD and Super Junior and SM. What is this ? Okay, let me tell you...

I am really not believed why SNSD always be a winner of many award after Bonamana and No Other released. I am not envy, i know maybe this is the tactic of SM. They are used money for make SNSD won. Because SJ is has too many fans and always want SJ to be a winner. But i think that's unfair for us (ELF). ELFs are really worked hard for the voting that the producer or something like that made. But, in the last SJ is not won...

I think as a fan we must understand whatever that our idol did. Maybe it will make you sad and crying out loud but try to received it. Try to be "The Real Fans". They did this because they are happy. I am not really understand why suddenly fangirl leave their idol because of their relationship with someone even that she is an artist. I think that things is really really useless. That's just make your idol down and stress. They need a support for make your idol think that they have many supporter and they didn't did wrong.


One more problem that our idol always feel is WORK FORCING. Yes, they are must work and work for their career but i think their management like to forcing too much. So that they can sick, get cold, and maybe opname in hospital.


I think that's enough. hahaha i want to thinking about my school problem...


Thx for reading
BBU
고마워

blogger-emoticon.blogspot.com

Thursday, February 3, 2011

Gaem Gyu Evil Smile's Bornday !!!


Maap ya pengunjung semua (kayak ada aja) belakangan ini gua cuma ngupdate ultah anak Super Junior doang. Habis gua belon ada pengalaman asik sih hahahaha

blogger-emoticon.blogspot.com

Nah ni hari tuh si gamers handal dari Super Junior itu ulang tahun YEEEEEEEE !!!
Yang nonton !nsert tadi noh ada berita SS3 di Singapore ...
be er be lap ingus, aer mata sama air liur *loh?
Terus, di !nsert tadi abang Indra Herlambang itu ngucapin happy birthday buat uri Kyuhyun !!!

Udah ah, langsung aje met ultah ya Kyuhyun :P
Semoga makin sering menang main game sama Heechul dan Kibum !
Terus jangan sering tidur sekamar sama Kibum, dia suka ngorok /plak

Eh kebetulan ultahnya Kyuhyun itu barengan sama Hari Raya Imlek so, semuanya Gong Xi Fa Chai yaaa
yang uda nikah sini sini angpaonya ayo ayo :P

Thx for reading
BBU
고마워!
blogger-emoticon.blogspot.com